Pemilukada Jateng 2013 : Sepanjang Jalan Warna “Merah” Bergelayutan di Pohon

maskot_jatengSeminggu ini saya mencoba mencermati sepanjang perjalan dari rumah ke kantor dalam rentang waktu hampir 1 jam jarak antara keduanya. Tak banyak yang menyita perhatian kecuali baliho-baliho cagub dan cawagub Jawa Tengah. Mulai dari HP-DON, Ganjar-Heru, tetapi masih jarang saya temui baliho Bibit-Sudijono. Hampir di sepanjang perjalanan dominasi baliho Ganjar-Heru cukup mencolok. Terang saja karena pada baliho tersebut juga terpampang  orang no 1 di Kabupaten Sukoharjo. Sehingga tidak heran kalau baliho-baliho kampanye tersebar di jalan-jalan kota maupun pelosok-pelosok desa (yang setiap hari saya lalui).

Selain itu bendera dan baliho kecil berwarna “merah” banyak menghiasai pohon-pohon di sepanjang perjalanan dari rumah ke kantor saya. Hampir pohon-pohon yang berjarak 3-5 meter di sepanjang jalan Baki-Gawok “bergelayutan” bendera dan baliho kecil berwarna merah yang menandakan seolah-olah mengkampanyekan salah  satu calon pasangan cagub dan cawagub tertentu. Terbersit di benak saya, kenapa masih sepi bendera dan baliho yang bercorak biru, kuning, hijau ataupun putih? Apakah memang belum  waktunya kampanye atau apa? Karena memang jadwal kampanye baru akan dilaksanakan tanggal 9 – 22 Mei 2013 nanti. Entahlah, tetapi akan sangat menarik bagi saya orang awam untuk menantikan kreativitas kampanye nanti. Bagi saya jauh lebih  menarik bagaimana para calon cagub dan cawagub berkreativitas dalam berkampanye daripada mendengarkan program maupin visi-misi yang akan disampaikan dalam kampanye. Karena ujung-ujungnya mereka lebih banyak menjanjikan dan memberikan segepok uang dalam amplop untuk diminta memilih salah satu calon pada pelaksanaan pencoblosan nanti pada hari H.

Pemilukada Jawa Tengah direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2013 mendatang. Pemilukada ini merupakan rangkaian pemilukada-pemilukada yang akan dilangsungkan di Indonesia sampai menjelang 2014 mendatang. Seperti  saya sebut dalam  postingan terdahulu dalam 2013: Tahun Pemilu?, tahun ini menjadi pemanasan pemilu 2014 bagi partai-partai politik untuk mengajukan lader-kader terbaiknya untuk mengisi kantong-kantong kekuasaan politik di berbagai daerah Indonesia. Yang pastinya akan menjadi langkah awal dan strategis melihat jumlah konstituen tahun 2013 dan pastinya akan berkorelasi langsung dengan pemilu legislatif 2014 yang saat  ini sudah mulai dalam tahap penjaringan caleg-caleg di partai-partai yang akan bersaing di 2014 nanti.

Di Jawa Tengah sendiri, sesuai dengan jadwal dari KPU Jawa Tengah (Anda bisa download di Salinan tahapan program dan jadwal pilgub Jateng 2013)  kemarin tanggal 16 April 2013 sudah dilakukan penentuan no urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Hasil dari penentuan ini menempatkan HP-DON pada no urut 1, Bibit-Sudijono pada no urut 2 dan  Ganjar-Heru pada no 3.

Dalam setiap pemilu pasti setiap calon mempunyai slogan untuk mempromosikan dirinya dan program (visi-misi) yang akan mereka usung. Sehingga penting untuk tahu dan mengerti arti dan pesan yang disampaikan dari masing-masing slogan tersebut. HP-DON mengusung slogan ”Sesarengan Mbangun Jawa Tengah Maju dalam Pilgub Jateng 2013” atau sekilas di beberapa baliho saya melihat slogan “Ngajeni lan Ngayomi”. Sedangkan Bibit-Sudijono masih menggunakan slogan lama yaitu  “Bali Deso Mbangun Ndeso Jilid II Lanjutkan!”. Sementara itu, pasangan Ganjar-Heru mengusung slogan “Jateng Gagah, Mboten Korupsi Mboten Ngapusi”. Anda bisa menilai sendiri makna dan relevansi program yang akan mereka usung dalam pemilukada Jawa Tengah ini. Tetapi yang paling penting adalah realisasi program yang akan mereka usung ketika mereka nanti sudah menjadi cagub dan cawagub terpilih.

Untuk ketiga pasangan cagub dan cawagub Jawa Tengah, saya hanya berharap semua proses dapat berjalan dengan lancar. Terciptanya budaya politik yang bersih dan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat Jawa Tengah. Hilangkan budaya “amplop putih” dalam pemilukada kali ini. Karena semua akan sia-sia apabila kemenangan Anda diwarnai dengan budaya “amplop putih” kepada masyrakat. Karena secara tidak sadar, pola pikir masyarakat akan selalu terprogram siapa yang bayar lebih tinggi dia yang dipilih. Sukses untuk Jawa Tengah!!

Leave a comment