Menurut Wikipedia, suatu cinta segitiga adalah sebuahhubungan romantis yang melibatkan tiga orang. Istilah ini dapat mengarah pada dua orang yang berbeda terhubung secara romantis dengan orang ketiga, selain itu juga berarti bahwa masing-masing orang memiliki hubungan sejenis dengan dua orang lainnya. Hubungan ini bisa berupa persahabatan, cinta, keluarga (biasanya saudara kandung), atau bahkan kebencian antar individu.
Itulah yang terjadi dengan kucing ku. Kucingku bernama Kudo (jantan, umur 1 tahun) dan Chi (betina, 8 bulan). Keduanya ditemukan adikku di sekitar UMS dan Pasar Kleco Solo. Kudo sebenarnya sudah lama memendam cinta pada Chi sejak kecil. Tetapi dulu memang masih sebatas cinta adik dan kakak. Tetapi ketika menginjak umur 1 tahun, Kudo mempunyai perasaan yang berbeda kepada Chi yang cukup manis. Dan, ternyata benar Kudo memang bersabar menunggu untuk mengungkapkan rasa cintanya pada suatu waktu yang tepat. Yaitu ketika Chi sudah siap untuk diajak kawin. Saat-saat ini adalah momentum yang pas bagi Kudo untuk mengungkapkan rasa cintanya dan ingin segera mengawininya.
Chi pun ternyata juga merasa sudah siap untuk menikah (kawin) karena umur 8 bulan bagi kucing merupakan awal kematangan organ reproduksinya. Sehingga dia pun sangat aktif untuk menggoda setiap pria (kucing jantan) yang ada di sekelilingnya tak terkecuali kepada Kudo.
Akhir-akhir ini Chi sering keluar malam dan tiba-tiba ketika pagi sudah dia kembali di depan pintu rumah. Ternyata dia sudah terpengaruh dengan pergaulan malam. Mungkin hal ini lumrah karena dia sudah puber sehingga mengalami gejolak jiwa yang ingin bersosialisasi dengan kucing lain. Aku pun tak merasa ada hal yang aneh walaupun tetap khawatir kalau terjadi sesuatu yang diinginkan. Tetapi alhamdulillah sampai saat ini dia baik-baik saja.
Hal aneh kutemui tadi malam sekitar pukul 19.00. Ada seorang pria (seekor jantan) dengan tubuh cukup kekar dengan corak warna bulu hampir sama dengan Kudo. Ternyata itu bukan, karena Kudo berperawakan agak kecil tetapi cukup tampan. Setelah kuamati dengan saksama ternyata itu musuh bebuyutan si Kudo. Entah aku juga tidak tahu namanya, kita sebut saja KL (Kucing Liar).
Tadi malam, mulai pukul 19.00 dia mulai memanggil-manggil dengan suara meongnya. Lama-lama ada hal yang aneh, ternyata itu adalah ajakan kencan dari KL kepada Chi. Dengan suara erangan meong yang cukup keras Chi membalas dari dalam rumah. Tetapi karena memang tidak aku ijinkan Chi akhirnya agak kecewa dan marah dengan “gulung koming” (menggeliat) atau merengek-rengek menangis seperti anak kecil (ternyata itu pertanda birahi kucing betina). Tapi tetap saja tidak aku biarkan, karena aku memang mempunyai maksud untuk menikahkan (mengawinkan) Kudo dengan Chi. Kudo pun tanggap akan reaksi itu, dia mencoba untuk memanfaatkan momen itu untuk mengajak Chi kawin. Tetapi ternyata ohhh ternyata, Chi menolak ajakan itu dengan erangan meong yang sangat keras bahkan menunjukkan sifat defensif terhadap ajakan Kudo.
Chi masih saja menanggapi ajakan KL dari dalam rumah. KL ternyata sangat setia bahkan sampai jam 23.00 dia masih setia menunggu di luar rumah walaupun aku usir. Semakin menjadi erangan meong Chi dan KL akhirnya aku pun pasrah. Kubiarkan Chi pergi keluar malam dan berkencan dengan KL. Chi sangat bahagia terbukti dia langsung lari keluar menemui KL dan ahirnya mereka berlari ke belakang rumah. Dan ternyata tak kuduga mereka melakukan hubungan intim. Terbukti dengan erangan meong si Chi. Aku ikhlaskan mereka untuk menikmati malam ini, walaupun aku kasihan dengan Kudo karena cintanya tak terbalas walau dia sudah menunggu berbulan-bulan mengharap cinta dari Chi.
Pagi-pagi jam 4 pagi aku lihat KL dan Chi sudah di depan pintu, tepatnya di atas kursi. Chi ingin masuk ke dalam rumah dan KL setia menunggui Chi sampai aku membukakan pintu rumah. Dan akhirnya Chi masuk ke dalam rumah setelah itu KL pergi. Ternyata Kudo pun menunggu kedatangan Chi dengan mata sembab. Aku tidak tahu apakah Kudo tidak tidur menunggu kedatangan Chi ataukah karena menangis cintanya ditolaj oleh Chi.
Cerita di atas murni fakta dan benar-benar terjadi. Dan ternyata, ketika datang di kantor aku mencoba searching di Om Google mengenai tingkah mereka. Mereka ternyat sudah memasuki masa-masa kawin. Pantesan saja tingkat birahi mereka sangat tinggi.
Berikut ini tanda-tanda kucing betina birahi atau ingin kawin, yaitu:
- Mulai memanggil-manggil kucing jantan dengan mengeluarkan suara mengeong keras.
- Suka tidur mengguling-gulingkan tubuh sambil menggeliat-geliat dihadapan si jantan dengan maksud menarik perhatian si jantan.
- Suka menyodorkan punggung bagian belakang/ke arah ekornya bila kita elus punggungnya, kadang ekornya melipat atau melengkung ke kiri dan ke kanan, disertai gerakan kedua kaki belakang berjalan di tempat.
Berikut ini urutan kejadian ketika terjadi perkawinan, dan ini memang terjadi pada Chi dan KL.
- Kucing betina mencium-cium alat kelamin betina.
- Setelah itu, pejantan mulai “mendekap” tubuh betina dari bagian belakang sambil menggigit leher atasnya. Pada saat itulah terjadi penetrasi, yaitu bagian penis “membengkak” sehingga keduanya sulit dilepaskan.
- Proses perkawinan berlangsung sekitar 5-15 menit. Setelah itu, penis mengendur sehingga mudah dilepaskan. Perkawinan dikatakan berhasil bila sperma membuahi sel telur. Pada betina yang pertama kali dikawinkan biasanya ditandai dengan “jeritan” keras.
- Begitu selesai kawin, kucing betina dan pejantan membersihkan tubuh, juga menjilati alat kelaminnya.
Menurut elvirafebriasan.byethost7.com, kucing betina dapat melangsungkan perkawinan hingga sebulan.Namun, yang efektif hanya 7 hari sejak pertama kali kawin. Entahlah sebenarnya aku masih tidak tega Chi harus mengandung dan melahirkan anak. Karena dia masih terlalu kecil. Tapi ya sudahlah semoga lancar proses perkawinannya dan melahirkan anak kucing yang sehat dan lucu-lucu.